ANALISIS PENGARUH JUMLAH MODAL TERHADAP TINGKAT KEUNTUNGAN
PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. PERIODE 2007-2011.
ABSTRAKSI
Modal memiliki
peranan terpenting dalam suatu perusahaan, sehingga modal memiliki arti yang
lebih utama. Masalah modal pada suatu bank ialah permasalahan yang tidak ada
hentinya karena modal menyangkut banyak aspek. Jumlah modal yang diperoleh bank
dapat mempengaruhi tingkat keuntungan yang didapat. Kemampuan bank dalam
memperoleh keuntungan dapat dilihat dengan menggunakan lima rasio
profitabilitas yang digunakan oleh bank-bank yang berada di Indonesia. lima
rasio tersebut adalah rasio Profit
Margin, Assets Utilization, Return on Asset, Equity Multiplier, dan Return on
Equity. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui kemampuan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dalam
memperoleh keuntungan pada periode 2007-2011, dan untuk mengetahui apakah
jumlah modal berpengaruh terhadap tingkat keuntungan (Laba bersih) dan berapa
besar pengaruhnya. Kemampuan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dalam
memperoleh keuntungan pada tahun
2007-2011 cukup baik hal ini dapat dibuktikan dengan terjadi kenaikan pada
kelima rasio profitabilitas dan kenaikan laba bersih yang diperoleh. Berdasarkan
pengolahan data dengan menggunakan software SPSS 17 dapat disimpulkan bahwa jumlah modal dan laba
bersih memiliki hubungan yang signifikandan mempunyai pengaruh yang sangat kuat
terhadap laba bersih. Hal ini disebabkan oleh nilai signifikan < 0,05 maka
Ho ditolak. sedangkan hasil persentase pengaruh modal terhadap laba bersih
yaitu sebesar 0,814 atau sebesar 81,4% (dalam persentase). Hal ini dapat
menjelaskan mengapa modal mempunyai hubungan yang signifikan terhadap laba bersih,
karena jumlah modal mempengaruhi laba bersih sebesar 81,4%, sedangkan sisanya
18,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata Kunci: Pengaruh Jumlah Modal, Laba
Bersih
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perusahaan terbentuk atas kesepakatan dari beberapa
pihak yang ingin bergabung untuk mendirikan sebuah perusahaan. Perusahaan
memilki tujuan utama yaitu untuk memperoleh keuntungan, baik untuk semua jenis
perusahaan dagang, manufaktur, ataupun jasa. Jenis perusahaan yang memperoleh
keuntungan atau laba salah satunya adalah jenis perusahaan jasa, seperti usaha
pada perusahaan jasa untuk memperoleh laba yaitu dengan cara menanamkan modal
dan menginvestasikan sebagian modal yang menganggur guna memperoleh keuntungan yang lebih besar pada perusahaan
untuk dimasa yang akan datang.
Penanaman modal atau menginvestasikan sebagian harta
sangat berpengaruh terhadap tingkat pendapatan yang diperoleh perusahaan.
Keuntungan yang diperoleh akan berdampak positif bagi kelangsungan kinerja
suatu perusahaan pada masa yang akan datang.
Perusahaan terbentuk karena adanya modal yang dimiliki. Peranan modal sangat
penting untuk menjalankan suatu perusahaan hingga berkembang dengan pesat,
karena dengan adanya modal yang besar perusahaan juga akan
memperoleh laba yang cukup tinggi. Modal bisa diartikan sebagai suatu
pokok permasalahan pada semua perusahaan yang tidak akan pernah berakhir karena
menyangkut berbagai aspek yang menentukan
kemajuan perusahaan.
2. Metode Penelitian
Dalam
menyusun penulisan ini, penulis mendapatkan data-data yang diperlukan sebagai
bahan penulisan ilmiah sebagai berikut:
a. Objek Penelitian
Penulis
menggunakan objek penelitian yang akan diteliti, yaitu pada PT. Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk yang beralamatkan di Jl. Gajah Mada No. 1 Jakarta
10130.
b. Data / Variabel yang digunakan
Dalam
penelitian ini penulis menggunakan data sekunder yang berupa laporan keuangan
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, yaitu Laporan Neraca dan laporan Laba
Rugi selama lima tahun terakhir pada periode tahun 2007-2011 dan variabel yang
digunakan adalah variabel bebas, yaitu modal sedangkan variabel terikat yaitu
laba bersih. Yang dihitung dengan menggunakan lima rasio profitabilitas yang
digunakan oleh bank pada umumnya.
3.
Metode
Pengumpulan Data
Untuk
memperoleh data serta keterangan yang diperlukan, maka dibutuhkan beberapa
teknik pengumpulan data. Hal ini dimaksudkan agar dapat diketahui teknik yang
dipergunakan dalam upaya memperoleh data dalam penulisan ilmiah ini.
Adapun metode yang digunakan penulis dalam
mengumpulkan data perusahaan
dengan menggunakan penelitian kepustakaan
dengan membaca literatur-literatur yang berhubungan dengan objek penelitian ditambah dengan
bahan kuliah yang didapat selama masa perkuliahan, dan sumber-sumber lain yang mendukung pada materi peneltian ini. Serta data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder yang berupa neraca dan laporan laba/rugi PT.
Bank Tabungan Negara (persero) Tbk periode tahun 2007-2011, dan data tersebut
diperoleh dari www.btn.co.id .
4. Alat Analisis Yang Digunakan
Dalam penelitian ini digunakan kombinasi analisis data, yaitu analisis data deskriptif dan analisis data kuantitatif. Analisis data deskriptif dengan menganalisis rasio bank dalam memperoleh keuntungan dengan alat bantu berupa tabel hasil olahan PM, AU, ROA, EM, ROE, serta membuat berbagai kesimpulan terhadap sekumpulan data yang berasal dari suatu sampel. Variabel adalah suatu konsep yang beragam atau bervariasi. Ada dua variable yang akan diteliti, yaitu variabel bebas atau independen untuk jumlah modal dan variabel terikat atau dependen untuk laba bersih. Variabel bebas atau independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri. Sedangkan variabel terikat atau dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang sifatnya tidak dapat berdiri sendiri. Kedua variabel tersebut akan diuji dengan teknik uji regresi linier sederhana. Dengan software SPSS Versi 17. Namun sebelum dilakukan uji regresi tersebut harus dilakukan uji normalitas yang terbagi dalam uji skewness dan kurtosis. Jika data yang dianalisis terdistribusi secara normal, maka dapat dilanjutkan dengan uji korelasi pearson.
Uji Normalitas Data
Syarat yang harus dipenuhi agar data terdistribusi secara normal antara lain:
- Rasio Skewness berada pada interval -2 sampai dengan +2
- Rasio kurtosis berada pada interval -2 sampai dengan +2
Apabila salah satu syarat tidak terpenuhi maka data tersebut tidak terdistribusi normal.
Uji Korelasi Pearson
Syarat dalam melakukan uji ini adalah data harus terdistribusi normal, jika sudah terdistribusi normal maka dilakukan uji korelasi pearson. Menurut Elcom (2010, 135), Uji korelasi pearson digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya kaitan antar gejala (dalam statistik disebut variabel), dapat menggunakan analisis korelasi. Analisis korelasi dengan analisis regresi memiliki keterkaitan. Jika suatu variabel mempunyai hubungan antarvariabel, variabel-variabel tersebut juga tidak dapat digunakan untuk memprediksikan keadaan suatu variabel, dan alat yang tepat untuk mempertimbangkan variabel-variabel tersebut ialah rata-rata hitung. Dengan kata lain, uji analisis regresi hanya dapat atau hanya perlu dilakukan bila telah diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antar variabel yang bersangkutan.
Menurut Priyatno (2010,22) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi dalam menggunakan SPSS adalah sebagai berikut:
0,00 – 0,199 = Sangat lemah
0,20 – 0,399 = Lemah
0,40 – 0,599 = Sedang
0,60 – 0,799 = Kuat
0,80 – 1000 = Sangat kuat
Analisis Regresi Linier
Menurut Elcom (2010, 135), Uji analisis regresi linier digunakan untuk mengetahui apakah suatu variabel dapat dipergunakan untuk memprediksi atau meramal variabel-variabel lain. Bila suatu variabel tidak bebas tergantung pada satu variabel bebas, maka hubungan antara kedua variabel disebut analisis regresi sederhana. Untuk melakukan uji analisis regresi linier, dapat dilakukan dengan syarat:
- Hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara modal terhadap laba bersih atau tidak terdapat pengaruh antara modal terhadap laba bersih.
- Syarat pengambilan keputusan:
Signifikan (Sig) > 0,05 maka tidak ada pengaruh antara modal terhadap laba bersih. Signifikan (Sig) < 0,05 maka terdapat pengaruh antara modal terhadap laba bersih.
PEMBAHASAN
Berikut ini merupakan rangkuman hasil penelitian yang terdiri dari tabel untuk analisis kelima indikator rasio profitabilitas :
Perkembangan Kelima Indikator Rasio
Profitabilitas
Periode 2007-2011
Keterangan
|
2007
|
2008
|
Selisih
|
2008
|
2009
|
Selisih
|
PM
|
20,3 %
|
19,6%
|
0.7%
|
19,6%
|
19.0%
|
0,6%
|
AU
|
5,4%
|
4,9%
|
0,5%
|
4,9%
|
4,4%
|
0,5%
|
ROA
|
1,09%
|
0,96%
|
0,13%
|
0,96%
|
0,83%
|
0,13%
|
EM
|
1316,4%
|
1461,5%
|
145.1%
|
1461,5%
|
1071,4%
|
390,1%
|
ROE
|
14,4%
|
13,9%
|
0,5%
|
13,9%
|
8.98%
|
4,92%
|
Keterangan
|
2009
|
2010
|
Selisih
|
2010
|
2011
|
Selisih
|
PM
|
19.0%
|
23,6%
|
4,6%
|
23,6%
|
25.6%
|
2%
|
AU
|
4,4%
|
5,7%
|
1,3%
|
5,7%
|
4,9%
|
0,8%
|
ROA
|
0,83%
|
1,34%
|
0,51%
|
1,34%
|
1,26%
|
0,08%
|
EM
|
1071,4%
|
1060,7%
|
10,7%
|
1060,7%
|
1217,2%
|
156,5%
|
ROE
|
8.98%
|
14,2%
|
5,22%
|
14,2%
|
15,3%
|
1,1%
|
Profit
Margin dari kelima periode yang mengalami
peningkatan terjadi pada tahun 2007, 2010, dan 2011. Hal ini disebabkan oleh
kemampuan bank dalam menghasilkan laba dari kegiatan operasi pokok bank yang
cukup baik, sehingga laba yang diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan
yang diterima dari kegiatan operasional memiliki profit margin yang tinggi.
Sedangkan penurunan terjadi pada tahun 2008 dan 2009. Hal ini disebabkan oleh
faktor kinerja bank yang kurang baik. Terjadi penurunan rasio pada tahun
2008-2009 disebabkan karena bank yang tidak mampu menghasilkan laba yang besar
dari kegiatan operasi pokok pada bank, sehingga laba yang diperoleh bank
dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan operasional memiliki
profit margin yang lebih rendah dari tahun – tahun lainnya.
Assets
Utilization pada tahun 2007 dan 2010 mengalami peningkatan, disebabkan
karena kualitas manajemen bank dalam memanfaatan asset bank yang dimiliki untuk
memperoleh pendapatan bank,baik pendapatan operasional lebih besar daripada
pengalokasian asset bank yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional
bank. Sedangkan pada tahun 2008,2009, dan 2011 mengalami penurunan disebabkan
oleh pengalokasian asset bank yang membiayai segala kegiatan operasional bank
lebih besar daripada pendapatan operasional yang masuk, sehingga bank harus
meningkatkan kinerjanya agar dapat meningkatkan laba.
Return
On Asset pada tahun 2007,2010, dan 2011 mengalami peningkatan. Hal
ini disebabkan karena kinerja bank dalam mengelola asset dengan baik, sehingga
dengan adanya peningkatan asset disetiap satu rupiahnya menghasilkan laba yang
tinggi. Semakin besar presentasi ROA maka akan semakin baik pula posisi bank dalam penggunaan asset.
Sedangkan pada tahun 2008 dan 2009 mengalami penurunan, penyebabnya bukan
karena menurunnya asset ataupun laba yang diperoleh. Terjadinya penurunan
akibat bank yang tidak mampu mengelola asset, sehingga laba yang diperoleh pun
hanya mengalami peningkatan yang kecil.
Equity
Multiplier yang terjadi pada Bank BTN mengalami fluktuatif
disetiap tahunnya. Pada tahun 2009 dan
2010 mengalami penurunan yang disebabkan oleh banyaknya asset perusahaan yang
didanai dari equity perusahaan, dengan jumlah kurang dari 10% nya total asset
perusahaan yang ada. Sedangkan pada tahun 2007, 2008, dan 2011 mengalami
peningkatan karena jumlah asset
perusahaan yang didanai dari equity perusahaan dengan jumlah equity lebih dari
10% asset perusahaan. Jadi semakin besar
rasio equity multiplier maka akan semakin baik.
Return
On Equity pada tahun 2007, 2010, dan 2011
mengalami peningkatan disebabkan karena adanya peningkatan modal pada tahun
tersebut yang tinggi, sehingga disetiap satu rupiah modal menghasilkan laba
yang tinggi pula. Sedangkan pada tahun 2008 dan 2009 mengalami penurunan,
penyebabnya bukan karena menurunya modal ataupun laba yang diperoleh, melainkan
karena jumlah laba yang diperoleh pada
tahun tersebut meningkatnya tidak terlalu tinggi seperti tahun – tahun lainnya.
Secara keseluruhan kemampuan PT
Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dalam memperoleh keuntungan pada periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 cukup baik dapat dibuktikan dengan terjadi
kenaikan rasio kelima indikator yaitu rasio profit
margin, assets utilization, return on assets, equity multiplier dan return on
equity. Pada bank BTN dalam periode lima tahun dapat dikatakan mengalami kenaikan setiap periode, walaupun terdapat penurunan yang signifikan pada tahun-tahun tertentu, tetapi penurunan ini tidak berlangsung lama,
terbukti pada tahun berikutnya rasio bank mengalami peningkatan. Kenaikan yang terjadi dikarenakan usaha manajemen
bank dalam mengevaluasi kegiatan operasionalnya sehingga terus mengalami peningkatan.
Untuk
mengetahui pengaruh jumlah modal terhadap tingkat keuntungan yaitu dengan
menggunakan Uji Korelasi Pearson. Melalui Uji Korelasi Pearson disimpulkan
bahwa modal memiliki hubungan yang signifikan dan kuat searah terhadap laba
bersih. Hal ini disebabkan oleh nilai signifikan yang lebih kecil dari 0,05
yaitu sebesar 0,001. Selain itu dapat ditampilkan
juga hasil persentase pengaruh modal terhadap laba bersih yaitu sebesar 0,814
atau sebesar 81,4% (dalam persentase). Hal ini dapat menjelaskan
mengapa modal mempunyai hubungan yang signifikan terhadap laba bersih, karena jumlah
modal mempengaruhi laba bersih sebesar 81,4%, sedangkan sisanya 18,6%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
B.
Perhitungan Pengaruh Jumlah Modal Terhadap Tingkat
Keuntungan
Perhitungan
untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Modal terhadap Laba Bersih dengan
menggunakan software SPSS 17, berikut adalah hasil dari pengujian yang telah
dilakukan
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana
Tabel
4.11
Hasil
Uji Determinasi
Model Summaryb
|
||||||
Model
|
R
|
R Square
|
Adjusted
R Square
|
Std. Error of the Estimate
|
||
1
|
. 902a
|
.814
|
.751
|
1.62180E5
|
Sumber: Data diproses dengan SPSS
Berdasarkan tabel diatas diperoleh
angka R² (R Square) sebesar 0,814 atau sebesar 81,4% (dalam persentase). Hal
ini dapat dijelaskan bahwa pengaruh modal terhadap laba bersih sebesar 81,4%
sedangkan sisanya 18,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
PENUTUP
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis terhadap laporan keuangan
PT. Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. Periode tahun 2007-2011 maka dapat
disimpulkan:
1.
Rasio
Profitabilitas secara keseluruhan yaitu kemampuan bank dalam memperoleh laba
bersih bersih yang dilihat dari kelima
indikator yaitu rasio profit margin, assets utilization, return on assets,
equity multiplier dan return on equity dapat
dikatakan bahwa PT. Bank Tabungan Negara (persero) Tbk cukup profitable, karena
terbukti dari hasil persentase pengaruh modal terhadap laba bersih sebesar
81,4% dan pada setiap rasio bank dalam
periode lima tahun terakhir terus mengalami peningkatan, walaupun terdapat
penurunan pada tahun 2008 dan 2009, tetapi penurunan ini tidak berlangsung lama,
terbukti pada tahun-tahun berikutnya kelima rasio bank mengalami peningkatan
kembali. Kenaikan yang terjadi dikarenakan usaha manajemen bank dalam
mengevaluasi kegiatan operasionalnya sehingga terus mengalami kenaikan.
2. Berdasarkan
analisis dengan menggunakan software SPSS 17 dapat disimpulkan bahwa modal
memiliki hubungan yang signifikan dan kuat searah terhadap laba bersih. Hal ini
disebabkan oleh nilai signifikan yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,018.
Dalam olahan menggunakan software SPSS ditampilkan hasil persentase pengaruh
modal terhadap laba bersih yaitu sebesar 0,814 atau sebesar 81,4% (dalam
persentase). Hal ini dapat menjelaskan mengapa modal mempunyai hubungan yang
signifikan terhadap laba bersih, karena jumlah modal mempengaruhi laba bersih
sebesar 81,4%, sedangkan sisanya 18,6% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Tetapi dalam penelitian ini penulis
melakukan sebuah pengamatan terhadap bank untuk mengetahui faktor apa saja yang
mempengaruhi laba dari 18,6% tersebut. Setelah dilakukan
pengamatan, kemungkinan besar dari faktor lainnya adalah Pelayanan yang diberikan kepada para nasabah,sehingga
banyak masyarakat yang tertarik untuk menjadi nasabah bank Tabungan Negara, terbukti
pada nasabah bank Tabungan Negara yang
tidak hanya dari kalangan atas saja melainkan mencakup kalangan menengah
kebawah. Faktor lain yang mempengaruhi adalah bank selalu melakukan
inovasi-inovasi baru terhadap produknya dan bank juga sering menjalin hubungan
kerja sama dengan perusahaan-perusahaan dan perguruan-perguruan tinggi di
Indonesia, sehingga semakin besar pula keuntungan yang akan didapat oleh bank
Tabungan Negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar