Jumat, 04 Mei 2012

Cegah Infeksi pada Susu Formula

Keberadaan bakteri dalam susu formula bukanlah hal baru di kalangan peneliti pangan. Keterkaitan antara bakteri susu formula dengan penyakit pada bayi telah diidentifikasi sejak tahun 1983.

Yang perlu diketahui adalah susu formula mau pun makanan bayi bukanlah produk steril. Karena itulah susu harus diseduh dengan air matang bersuhu minimal 70 derajat celcius serta dikonsumsi segera setelah dicairkan. 

Setelah heboh dengan bakteri E.sakazakii di Indonesia, kini orangtua di Amerika Serikat dibuat cemas dengan kasus cemaran Cronobacter sakazakii dalam susu formula yang beredar di sana.

Untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri pada susu formula, ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan, seperti yag dipaparkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), AS berikut ini:

* Gunakan air panas untuk membuat susu bayi dari susu bubuk formula. Panas air harus mencapai 158 ° F (70 ° C)

* Jika memungkinkan, jangan menggunakan susu bubuk. Anda bisa menggunakan susu formula cair yang biasanya lebih steril.

* Ikuti instruksi pembuatan susu sebagaimana tertera dalam kemasan.

* Buanglah susu formula jika Anda tidak segera meminumnya dalam waktu 24 jam setelah dipersiapkan.

Sementara itu Lorry Rubin, kepala penyakit menular di Cohen Children's Medical Center, New York mengatakan, hal terpenting yang harus para orang tua ketahui adalah, bagaimana dapat mempersiapkan susu formula dengan benar.

Gelas dan botol harus dibersihkan dan disterilkan dan air harus direbus dan didinginkan sebelum menambahkan susu bubuk formula. "Jika Anda mencoba menghangatkan atau salah dalam penyajiannya, bakteri dapat berkembang biak dan Anda memiliki risiko lebih tinggi untuk mendapatkan sakit," jelasnya.
sumber:health.kompas.com

UPAYA PENCEGAHAN atas PENCEMARAN LINGKUNGAN

Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup dijelaskan bahwa upaya penanganan terhadap permasalahan pencemaran terdiri dari langkah pencegahan terhadap permasalahan pencemaran terhadap permasalahan pencemaran terdiri dari langkah pencegahan dan pengendalian.
Upaya pencegahan adalah mengurangi sumber dampak lingkungan yang lebih berat. Ada pun penanggulangan atau pengendaliannya adalah upaya pembuatan standar bahan baku mutu lingkungan, pengaweasan lingkungan dan penggunaan teknologi dalam upaya mengatasi masalah pencemaran lingkungan. Secara umum, berikut ini merupakan upaya pencegahan atas pencemaran lingkungan.
  1. Mengatur sistem pembuangan limbah industri sehingga tidak mencemari lingkungan
  2. Menempatkan industri atau pabrik terpisah dari kawasan permukiman penduduk
  3. Melakukan pengawasan atas penggunaan beberapa jenis pestisida, insektisida dan bahan kimia lain yang berpotensi menjadi penyebab dari pencemaran lingkungan.
  4. Melakukan penghijauan.
  5. Memberikan sanksi atau hukuman secara tegas terhadap pelaku kegiatan yang mencemari lingkungan
  6. Melakukan penyuluhan dan pendidikan lingkungan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti dan manfaat lingkungan hidup yang sesungguhnya.
Sumber: Pendidikan Lingkunga Hidup untuk SMP/MTS Kelas VII